Selasa, 05 Juli 2011

sinopsis novel Alunan Biola Tak Berdawai (Aku tak pernah minta untuk dilahirkan, Ma...)

Sungguh aku tak pernah minta untuk dilahirkan, ma…
Kehidupan bagiku tak berarti jika harus mengecewakan seseorang yang memberi nafas kehidupan padaku. Seseorang yang telah bertaruh nyawa untuk melahirkan aku dan memberi kesempatan padaku melihat dan merasakan dunia.
Kata orang manusia diciptakan Tuhan dengan sempurna. Tapi pada diriku aku tak pernah merasakan kesempurnaan yang Tuhan berikan itu. Aku hanyalah manusia cacat yang menyusahkan ayah dan bundaku. Mereka harus menanggung malu dengan kondisi tubuhku yang tak punya kedua kaki untuk menopang tubuhku. Selama aku hidup aku hanya bergantung pada sebuah kursi roda yang satu-satunya menjadi saksi bisu dalam menemani keseharian hidupku yang kelam.
Aku ingin sekali bermain dengan teman sebayaku… berlari, melompat, berjalan dengan menggandeng tangan orang terkasih dalam hidupku.
Apalah dayaku? aku hanya manusia lemah tanpa daya upaya melawan kuasa dan kehendak Tuhan yang menjadi garis takdir dalam kehidupan yang harus ku jalani.
Dalam diam aku hanya berteman dengan kursi roda yang selalu setia menopang tubuhku. Dalam sepi hanyalah alunan biola yang mengisi untaian nada dalam keheningan hatiku.
Alunan biola yang tak berdawai menuntunku untuk bisa menerima keadaan diriku dengan apa adanya karena keajaiban dan anugerah Tuhan tidak selalu dapat terlihat dengan sempurna.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar